Menuju Kemandirian Pangan Rumah Tangga, Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo Gelar Seminar Nasional Ketahanan Pangan

    Menuju Kemandirian Pangan Rumah Tangga, Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo Gelar Seminar Nasional Ketahanan Pangan

    BUNGO - Seminar Nasional yang digelar Universitas Muara Bungo bertajuk "Pemetaan Potensi Strategis Ketahanan Pangan Dusun" akhirnya usai digelar pada senin (6/3). Seminar akbar di BalRoom Semagi Hotel Muara Bungo berjalan lancar tanpa kendala apapun.

    Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan, Andriansyah, Rektor UMB Supriyono, Wakil Rektor I Subagiono, Wakil Rektor II Eryasi, Wakil Rektor III Khairun A Roni dan turut serta ketua LPMI UMB, Asridayani, LPPM Syafrialdi, Dekan hingga Kaprodi di lingkungan Universitas Muara Bungo.

    Seminar sehari yang digagas Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo (YPMMB) yang mengundang Pihak Pemerintah Kabupaten Bungo yakni Bupati Bungo diwakili oleh Safrudin Dwi Aprianto, tiba pada pagi senin beserta tamu undangan lain dilingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

    Dinas terkait yang menjadi sasaran kolaborasi sebagai output seminar tersebut antara lain adalah Dinas Ketahanan Pangan Bungo, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dusun kabupaten Bungo, Dinas Peternakan dan Perikanan Bungo, serta Dinas Holtikultura dan Perkebunan Bungo.


    Dilansir press rilis yayasan dan ketua panitia, Mulia Jaya, di news umb-bungo.ac.id beberapa waktu lalu, undangan kepada 141 Rio (kades) dalam seminar nasional dengan persiapan kurang lebih satu minggu ini langsung dihadiri oleh anggota DPR RI komisi V, H. Bakrie, Sekretaris Daerah Kabupaten Bungo serta ketua DPRD Bungo diwakili Andri Sanusi.


    Seminar yang digelar sejak pukul 09.30 WIB tersebut diisi oleh pemateri seperti BKKBN Provinsi Jambi, Insyah Yulikah, Pimpinan Bank Jambi, Anthoni dan juga Pendamping Desa terbaik nasional dari Kabupaten Bungo.

    Usai laporan ketua panitia pelaksana, Mulia Jaya, Rektor Universitas Muara Bungo turut memberi sambutan. Dalam sambutannya, Rektor UMB bersyukur bahwa melalui seminar tersebut berbagai pihak bisa berkumpul.


    Supriyono, menganggap pelaksanaan kegiatan tersebut semata-mata merupakan niat baik untuk membahas topik untuk kepentingan masyarakat Bungo. Ia menyampaikan ucapan terimakasih keberbagai pihak mewakili keluarga besar UMB khususnya anggota H. Bakrie, Wakil Bupati, DPRD Bungo, Sekda dan Ketua Yayasan.


    "Saya mengucapkan terimakasih kepada ketua Yayasan. Beliau inilah yang memiliki ide besar, lalu pihak Universitas Muara Bungo menangkap ide besar itu. Hingga pada akhirnya seminar ini bisa dilaksanakan" Ungkapnya.

    Kerja keras panitia dalam waktu singkat dan padat juga ia apresiasi dengan lugas. Dipimpin oleh Mulia Jaya selaku ketua panitia, seminar yang diselenggarakan tersebut berhasil terlaksana dengan lancar

    Supriyono yang aktif sebagai dosen peternakan itu juga memaparkan secara singkat awal dari gagasan Andriansyah membentuk seminar ketahanan pangan ini  merupakan bagian dari perjalanan putera pendiri Universitas Muara Bungo sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dahulunya.

    Dari seminar nasional ini Supriyono menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian UMB kepada masyarakat dusun, terhadap Rio, agar pengelolaan dana desa sesuai dengan aturan. Kepedulian UMB ini senantiasa agar datuk Rio tidak ada tersandung kasus hukum akibat kesalahan pengelolaan dana desa kelak.

    Selain bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan tersebut menjadi pengabdian bagi insan akademis kepada masyarakat.

    "Universitas Muara Bungo memiliki Sumber Daya Manusia sangat lengkap yang dapat membantu program di dusun-dusun. Bahkan pendamping desa terbaik nasional adalah alumni UMB". Jelas Supriyono.

    Salah satu pemateri dari pendamping desa pada seminar nasional tersebut diketahui merupakan salah satu pendamping desa berprestasi terbaik nasional. Acep Sopandi, pendamping desa kecamatan Pelepat Ilir  menjadi salah satu contoh bahwa UMB memiliki tenaga ahli pendampingan dan pembimbing untuk membangun sumber daya manusia di dusun.


    Beragamnya bidang keilmuan di masing-masing Fakultas dan Program studi menjadi modal besar membantu instrumen pemerintahan daerah dalam menjalankan program pembangunan dusun. Sejalan dengan pernyataan ketua yayasan, Universitas Muara Bungo siap hadir sebagai mitra dan pihak ketiga. Seperti telah tertuang di Peraturan Menteri tentang pendampingan desa bahkan Peraturan tentang guru dan dosen, pihak perguruan tinggi dapat menjadi pendamping untuk membangun SDM pemerintahan dusun dalam rangka agar terealisasikannya program-program pemerintah pusat.


    "Kami selaku yayasan, tugas kami mengawasi rektorat. Tugas kami adalah mendorong pengabdian dari kampus kepada masyarakat", Ungkap Andriansyah pada sambutannya.

    Proses diskusi yang panjang antara Yayasan dengan pihak rektor dan panitia selama ini untuk menghubungkan dengan pihak pemangku kebijakan di DPR RI, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Pemerintah dusun untuk menyatukan persepsi. Bagi ketua yayasan yang menguasai seni photografi ini, unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terputus untuk membantu pemerintahan desa.

    Dari pertemuan ini, semoga UMB menjadi tempat berdialog, tempat untuk membantu pemerintah desa. Dan juga membantu pemerintah Kabupaten Bungo mencapai tujuan dan cita-citanya. Kita hanya menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi, kita sama-sama berpikir, kita sama-sama bertindak. Jangan sampai kita diam saja melihat kondisi dan keadaan saat ini, agar kita bisa menjadi lebih baik lagi". Jelasnya.

    Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Bungo, Syafrudin Dwi Aprianto dalam sambutannya memberi apresiasi kepada Yayasan Universitas Muara Bungo sebagai pelaksana seminar.

    "Kita berharap acara ini mampu untuk merumuskan ide dan gagasan yang baik untuk memetakan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang kita hadapi sekarang dalam kehidupan berbangsa. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Bungo menyampaikan apresiasi khusus kepada UMB" Ujar Apri.

    Safrudin Dwi Aprianto mengungkapkan bahwa acara seminar yang diselenggarakan UMB merupakan kegiatan yang sangat berdampak besar bagi masyarakat banyak khsususnya pemerintah. Ia beranggapan perguruan tinggi tidak saja bicara soal riset tetapi juga pengabdian.

    "Output dari kegiatan ini mudah-mudah meraih rekomendasi yang dapat kami kerjakan (Red-Pemerintah). Bagaimana kita bersama-sama menangani permasalahan stunting di Kabupaten Bungo yang merupakan agenda nasional dan Provinsi jambi". Jelasnya.

    Usai sambutan singkatnya, Apri menyerahkan sertifikat penghargaan kepada yayasan dan panitia pelaksana seminar sebagai simbol apresiasi bahwa kegiatan tersebut merupakan gerakan besar dalam membantu pemerintah nasional khususnya pemerintah daerah.

    Dia Wisda

    Dia Wisda

    Artikel Sebelumnya

    Universitas Muara Bungo Sukses Gelar Seminar...

    Artikel Berikutnya

    Laonching Klinik Axella, Dr. Wulan Harahap...

    Berita terkait